ISTANBUL, iNews.id - Rusia menyebut telah menemukan jejak keterlibatan Ukraina dalam serangan saat konser musik di Crocus City Hall, Moskow, yang menewaskan 144 orang serta melukai lebih dari 550 lainnya. Pernyataan itu disampaikan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu kepada mitranya dari Prancis, Sebastien Lecornu, dalam pembicaraan telepon, Rabu (3/4/2024).
Pada kesempatan itu Lecornu menyampaikan belasungkawa atas serangan yang terjadi pada 22 Maret tersebut. Namun dia berusaha meyakinkan Shoigu bahwa Ukraina serta negara-negara Barat tidak terlibat dalam serangan teroris. Menurut dia, ISIS pelaku serangan brutal itu.
Shoigu merespons, penyelidikan atas serangan itu segera rampung dan semua pihak yang terlibat akan dihukum. Dia menegaskan ada informasi mengenai jejak Ukraina dalam organisasi yang melakukan serangan tersebut. Menurut Shoigu kepada Lecornu, Ukraina tak mungkin melakukan semua ini tanpa persetujuan dari negara Barat meski dia yakni Prancis tak terlibat.
“Rezim Kiev tidak akan melakukan apa pun tanpa persetujuan kurator Barat. Kami yakin bahwa dalam kasus ini, dinas khusus Prancis tidak terlibat di dalamnya,” kata Shoigu, sebagaimana dirilis dalam pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia.
Lebih lanjut Shoigu memperingatkan Lecornu, pengiriman tentara Prancis ke Ukraina akan menimbulkan masalah. Dia menegaskan kembali bahwa Rusia siap melakukan perundingan damai dengan Ukraina.
“Titik awalnya bisa didasarkan pada inisiatif perdamaian Istanbul. Tanpa partisipasi Rusia, tidak ada gunanya mengadakan pertemuan di Jenewa,” bunyi pernyataan.
Kota Jenewa, Swiss akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak membahas 10 formula perdamaian yang diusulkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang akan digelar akhir tahun ini.