KUALA LUMPUR, iNews.id - Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menepis telah memerintahkan Divisi Riset Kantor Departemen Perdana Menteri mengirim surat ke Direktur Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat CIA untuk meminta dukungan.
Hal itu disampaikan Najib seperti dikutip dari Malaysiakini, Kamis (19/7/2018), mengomentari adanya surat tiga halaman berisi permohonan dukungan kepada CIA yang dikirim sebelum pemilu ke-14 pada 9 Mei lalu.
Sementara itu Menteri Luar Negeri Saifuddin Abdullah mengaku tak mengetahui surat itu, namun dia menegaskan kerja intelijen seharusnya memastikan keamanan nasional dan tidak menjadi alat peguasa di bisa memengaruhi pemilu.
“Intelijen seharusnya tidak ada hubungannya sama sekali dalam pemilihan (terakhir) ini. Pemilihan adalah tentang kehendak rakyat, pemilihan adalah tentang demokrasi," katanya, kepada Malaysiakini.
Saifuddin menegaskan, koalisi Pakatan Harapan tidak akan menyalahgunakan badan intelijen untuk kepentingan politik.
“Saya tidak dapat berbicara atas nama (Menteri Dalam Negeri) Muhyiddin (Yassin). Tetapi saya percaya dia melihat aspek ini, di mana urusdan utama kepolisian adalah tentang keamanan rumah dan bukan tentang memastikan pihak-pihak tertentu memenangkan pemilu," kata Saifuddin.