KUALA LUMPUR, iNews.id - Portal berita Malaysiakini melaporkan, Kantor Departemen Perdana Menteri di pemerintahan Najib Razak mengirim surat kepada Direktur Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (AS) CIA Gina Haspel sebelum pemilu 9 Mei untuk meminta dukungan.
Di surat itu disebutkan, bahayanya Mahathir Mohamad, lawan Najib di pemilu ke-14, bagi kepentingan Amerika Serikat di kawasan.
"Yang Mulia harus mendapat informasi yang tepat bahwa Mahathir, pada dasarnya, bukanlah seorang reformator yang dapat meningkatkan kepentingan nasional Malaysia ketika dia bergabung dengan oposisi untuk kepentingannya sendiri."
Di masa lalu, bunyi surat itu, Mahathir merupakan sosok yang anti-Barat, anti-Semit, dan otokratis, serta membungkam perbedaan pendapat melalui kekuatan serta menunjukkan pengabaian total terhadap hak asasi manusia dan supremasi hukum.
"Selama masa jabatannya, Undang-Undang Keamanan Internal (ISA) sangat disalahgunakan untuk agenda politiknya dan memungkinkannya untuk memerintah Malaysia selama lebih dari dua dekade."