Jaksa penuntut menjelaskan, motif pembunuhan ini adalah Moody marah terkait tuduhan pengeboman pada 1972 yang mengubur kariernya. Sementara bom yang ditujukan kepada Robinson merupakan bentuk kekesalan karena yang bersangkutan mengeluarkan pernyataan yang membuat penyelidik bingung. Pada akhirnya keterangan Robinson memperberat posisinya.
Pria yang sudah dipenjara selama 20 tahun itu terus berusaha meyakinkan bahwa dirinya tak bersalah. Di hari-hari terakhir menjelang eksekusi, Mahkamah Agung AS sempat meminta penundaan untuk memberi kesempatan kepada Moody membuktikan dirinya tak bersalah. Namun pengadilan menolaknya.
Moody merupakan orang kedelapan yang dihukum mati di AS sepanjang 2018. Lebih dari 40 persen orng yang dihukum mati di AS berusia 50 tahun atau lebih.