Dia menuturkan, standar kebersihan asrama yang dia tempati terbilang buruk. Selain itu, para pekerja terpaksa menggunakan tempat memasak dan kamar mandi bersama-sama.
“Kami tahu karakter virus itu seperti apa, bagaimana ia menyebar. Jadi, jika kondisi kehidupan seperti di asrama ini terus berlanjut, saya sangat khawatir,” ujarnya.
Surat kabar setempat, The Straits Times melaporkan, ada asrama TKA yang toilet dan kamar tidurnya penuh dengan kecoak. Kondisi ini mendapat sorotan tajam dari kalangan kritikus pemerintah. Mereka menilai perlakuan Singapura sungguh memalukan terhadap para pekerja asingnya. Padahal, negara itu kaya raya.
Seorang pria Bangladesh di salah satu asrama yang telah dikarantina mengatakan, dia dan rekan-rekannya sesama pekerja asing semakin khawatir akan meningkatnya jumlah kasus infeksi Covid-19 tanpa gejala di Singapura.
“Jelas kami semua khawatir. Sejak beberapa hari terakhir, kami sudah mendapat kabar bahwa ada begitu banyak orang yang terkena tanpa gejala,” tutur lelaki yang juga tak mau disebutkan namanya itu kepada AFP.