BELGIA, iNews.id - NATO menyatakan dukungannya terhadap serangan udara Barat yang menargetkan rezim Bashar Al Assad di Suriah sebagai pembalasan atas dugaan serangan kimia. Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Prancis diketahui bersama-sama menyerang wilayah Suriah, Sabtu (14/4/2018).
"Saya mendukung tindakan yang dilakukan oleh Amerika Serikat, Inggris dan Prancis. Ini akan mengurangi kemampuan rezim untuk menyerang lebih lanjut rakyat Suriah dengan senjata kimia," kata Sekjen NATO, Jens Stoltenberg, dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir AFP.
Stoltenberg mengatakan penggunaan senjata kimia rezim Suriah merupakan pelanggaran internasional. Bahkan NATO menganggap hal itu mengancam perdamaian dan keamanan dunia.
"Serangan (gas kimia) merupakan pelanggaran yang jelas terhadap norma dan kesepakatan internasional. NATO menganggap penggunaan senjata kimia sebagai ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional, dan percaya bahwa itu penting untuk melindungi Konvensi Senjata Kimia," ujar Stoltenberg.
"Ini panggilan untuk respon kolektif dan efektif oleh komunitas internasional," kata dia, menambahkan.
Ledakan terdengar di ibu kota Suriah, Damaskus, pada Sabtu pagi, saat Presiden AS Donald Trump mengumumkan serangan hukuman dalam operasi gabungan dengan Prancis dan Inggris atas Suriah.
Serangan ini dilancarkan sepekan setelah dugaan serangan gas mematikan di daerah pinggiran Damaskus, Douma, yang dikuasai pemberontak. Dugaan serangan gas kimia ini menewaskan puluhan orang.