NATO Ingin Eropa Jadi Zona Schengen Militer, Begini Peringatan Keras Rusia

Ahmad Islamy Jamil
Ilustrasi relasi NATO dan Uni Eropa. (Foto: Reuters)

“NATO bergerak ke arah kami. Dan ini pasti menimbulkan kekhawatiran dan mengarah pada tindakan pembalasan (dari Rusia) untuk menjamin keamanan kami sendiri,” kata dia.

Sejak berakhirnya Perang Dingin dan runtuhnya Uni Soviet, NATO telah memperluas wilayahnya sekitar 1.000 km ke arah timur, mencakup negara-negara bekas Pakta Warsawa seperti Polandia dan negara-negara Baltik. NATO juga melipatgandakan panjang sayap timurnya menjadi beberapa negara, hingga totalnya kini 4.000 kilometer.

Saat ini, NATO secara aktif mendukung Ukraina dalam perang melawan Rusia. Kiev pun berharap suatu hari nanti dapat bergabung dengan aliansi militer pimpinan Amerika Serikat tersebut. 

Namun NATO sendiri tidak ingin berperang dengan Rusia, lantaran para pemimpin Barat juga takut mengingat luasnya persenjataan nuklir yang dimiliki Moskow.

Editor : Ahmad Islamy Jamil
Artikel Terkait
Nasional
1 hari lalu

Indonesia Kerja Sama dengan Rusia, Bikin Kapal Cepat Ramah Lingkungan

Internasional
2 hari lalu

Gawat! Rusia Siap-Siap Uji Coba Senjata Nuklir

Internasional
2 hari lalu

Putin Tanggapi Serius Rencana Amerika Uji Coba Senjata Nuklir

Internasional
3 hari lalu

Putin Ungkap Kelebihan Drone Torpedo Nuklir Poseidon, Melaju Lebih Cepat dari Kapal Perang

Internasional
4 hari lalu

Rumania Borong 18 Jet Tempur F-16 Belanda Cuma Seharga Rp19.200, Ternyata Bukan untuk Perang

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal