CHISINAU, iNews.id – NATO memantau dengan cermat penggunaan teknologi modern belakangan ini, termasuk kecerdasan buatan (AI). Blok itu pun menyatakan, teknologi tersebut dapat digunakan untuk mengganggu pemilu.
“Teknologi secara umum akan terus berkembang secara eksponensial tahun ini, termasuk kecerdasan buatan. Kecerdasan buatan akan menciptakan godaan untuk menyalahgunakan alat-alat ini untuk campur tangan dalam sistem demokrasi kita,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal NATO, Mircea Geoana, dalam wawancara dengan media Rumania, Digi 24, akhir pekan ini.
“Kami sangat waspada, sangat perhatian dan bekerja sama dengan pemerintah nasional dan para aktor Eropa,” ujarnya.
Dia pun menyebut Rusia di antara negara yang diduga menjadi tempat penyalahgunaan teknologi AI untuk ikut campur dalam pemilu. Namun, dia tidak memberikan bukti apa pun.
Geoana juga mencatat bahwa tahun ini akan menjadi salah satu periode tersulit dalam beberapa dekade terakhir.
Tahun ini, ada beberapa negara yang menyelenggarakan pemilihan umum. Di antarnya adalah Rusia, Amerika Serikat, Taiwan, dan Indonesia.