Amerika Serikat dan Israel, dua musuh bebuyutan Iran, juga menuduh Teheran mengirimkan armada drone ke beberapa proksinya di Timur Tengah, termasuk gerakan Hizbullah Lebanon, rezim Presiden Suriah Bashar Assad, dan pemberontak Houthi Yaman.
Iran mulai mengembangkan drone, atau kendaraan udara tak berawak (UAV), pada 1980-an selama perang delapan tahun dengan negara tetangga Irak. Bagheri mengatakan, negaranya akan terus mengembangkan UAV.
“Angkatan bersenjata negara akan terus tumbuh dan mengembangkan drone mereka ... kami akan bekerja sama dengan negara lain terkait (pengembangan) drone,” ucapnya.
“Sistem drone kami berada pada peringkat tinggi di dunia dalam hal akurasi, daya tahan, dan kontinuitas operasi dan pelaksanaan misi, dan mereka melakukan berbagai misi,” klaimnya.