Sandera dan Gagalnya Strategi Militer
Lapid menegaskan bahwa prioritas utama saat ini seharusnya adalah pembebasan sekitar 50 sandera Israel yang masih ditahan Hamas, 20 di antaranya diyakini masih hidup. Ia juga menyarankan perubahan pendekatan, termasuk memberi peran kepada Mesir untuk mengelola Gaza serta mengepung Hamas secara ekonomi, bukan dengan menguras tenaga militer secara langsung.
“Kita tak bisa mengalahkan Hamas hanya dengan mengerahkan tentara ke Gaza. Ini butuh strategi, organisasi, dan waktu yang tepat,” ujar Lapid.
Sebelumnya, proposal Lapid agar Mesir mengelola Gaza selama 15 tahun ditolak oleh Kairo pada Februari lalu. Namun, tekanan terhadap Netanyahu kembali mencuat seiring meningkatnya jumlah korban jiwa dari pihak militer dan stagnasi dalam negosiasi pembebasan sandera.
Tekanan Internasional dan Seruan Gencatan Senjata
Kecaman terhadap Netanyahu datang di tengah perhatian global yang kembali tertuju ke Gaza, usai perang besar antara Israel dan Iran selama 12 hari. Dalam situasi yang makin kompleks, mantan Presiden AS Donald Trump bahkan menyebut bahwa gencatan senjata di Gaza "sangat dekat," menambah tekanan agar Israel segera mengakhiri operasi militernya.
Kritik terhadap Netanyahu kini bukan hanya tentang kegagalan strategis, tapi juga menyangkut moral dan tanggung jawab terhadap nyawa tentara yang berada di garis depan. Semakin lama perang berlangsung tanpa hasil jelas, semakin besar pula risiko politik dan sosial yang dihadapi pemerintah Israel di dalam negeri.