WASHINGTON, iNews.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tiba di Washington, Amerika Serikat (AS) Minggu (24/3). Kunjungan itu dalam rangka mencari dukungan Presiden Donald Trump dalam pemilu Israel, di tengah harapannya agar pemimpin AS itu secara resmi mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan.
Trump pada Kamis (21/3) menyatakan AS harus mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan. Pernyataannya itu mematahkan konsensus internasional mengenai status Dataran Tinggi Golan, yang direbut Israel dari Suriah dalam Perang Enam Hari pada 1967.
Menteri Luar Negeri Israel, Yisrael Katz, mengatakan Trump akan membuat langkah lebih jauh terkait pada Senin (25/3) waktu setempat, saat menyambut Netanyahu.
"Presiden Trump akan menandatangani besok di hadapan PM Netanyahu, sebuah perintah yang mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan," cuit Katz, seperti dilaporkan AFP.
Netanyahu sejak lama menginginkan pengakuan tersebut, dan banyak analis melihat pernyataan Trump itu sebagai 'hadiah kampanye' menjelang pemilu Israel yang digelar 9 April.
Selain itu, pada Minggu, Perdana Menteri Rumania Viorica Dancila mengatakan pemerintahnya akan memindahkan kedutaan mereka ke Yerusalem. Keputusannya itu bakal memicu pemutusan hubungan dengan Eropa dan juga dengan presidennya sendiri.