WASHINGTON, iNews.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbohong dalam pidatonya di Kongres AS pada Rabu (24/7/2024). Dia menyebut tak ada warga sipil yang tewas dalam serangan militer Israel ke Rafah.
Pidato kontroversial itu mendapat tanggapan dari pemerintah Amerika Serikat yang langsung membantahnya.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller menegaskan serangan Israel di Rafah jelas-jelas menimbulkan korban sipil.
“Jika menyangkut korban sipil di Rafah, tentu saja, ada korban sipil di Rafah,” kata Miller, dikutip dari Sputnik, Kamis (26/7/2024).
Dalam pidatonya, Netanyahu mendapat laporan dari seorang komandan yang menyebutkan hampir tidak ada kematian warga sipil di Kota Rafah kecuali satu insiden saat pecahan bomnya menghantam gudang senjata Hamas dan secara tidak sengaja menewaskan puluhan orang.