ANKARA, iNews.id – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengadakan percakapan telepon dengan Pemimpin Tertinggi Katolik, Paus Fransiskus. Dalam kesempatan itu keduanya membahas sejumlah isu.
Beberapa di antara topik yang diperbincangkan adalah situasi pascapembunuhan Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, serta upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024. Khusus mengenai topik yang terakhir disebutkan, Erdogan menyebut upacara itu tidak bermoral.
Pada Selasa (30/7/2024), Erdogan mengatakan, dia menolak menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Paris atas permintaan cucunya yang berusia 13 tahun karena adanya propaganda LGBT pada acara itu. Sementara Pada Rabu kemarin, Hamas mengonfirmasi bahwa Haniyeh tewas dalam serangan Israel di kediamannya di Teheran, Iran, setelah menghadiri pelantikan Presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian.
“Presiden Erdogan menyatakan bahwa pertunjukan tidak bermoral yang dilakukan di bagian pembukaan Olimpiade Paris telah menyebabkan kemarahan dan reaksi yang memprovokasi,” bunyi pernyataan yang dikeluarkan Kantor Presiden Turki, hari ini.
Kepada Sri Paus, Erdogan mengatakan, nilai-nilai agama, dan moral telah diolok-olok dalam upacara perhelatan olahraga itu. Sementara pada saat yang sama kehormatan manusia diinjak-injak dengan kedok kebebasan berekspresi dan toleransi.