Tanaman ini bekerja dengan memicu serangkaian respons inang, ketimbang menargetkan virus. Respons itulah yang diklaim bisa mengganggu siklus reproduksi virus dan mencegahnya berkembang.
Dengan kata lain, obat tersebut diklaim bisa memperkuat pertahanan melawan virus yang menyerang, yakni dengan menggunakan kemampuan alami sistem kekebalan tubuh.
“Kami masih pada tahap awal penelitian tentang antivirus ini dan bagaimana dampaknya pada virus seperti Covid-19 agar dapat diobati, temuan ini sangat signifikan,” kata Chang, dikutip dari Daily Mail, Rabu (3/2/2021).