WASHINGTON, iNews.id - Organisasi Islam terbesar di Amerika Serikat (AS), Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), mengecam keras keputusan Komite Nobel di Norwegia yang memilih Maria Corina Machado sebagai pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2025.
Alasannya, Machado merupakan sosok tak bermoral, pendukung fasisme Eropa, anti-Muslim, serta pembela Partai Likud Israel yang melakukan genosida terhadap rakyat Palestina.
"Machado adalah pendukung vokal Partai Likud Israel yang rasis dan awal tahun ini dia menyampaikan pidato di sebuah konferensi fasis Eropa, termasuk Geert Wilders dan Marie Le Pen, yang secara terbuka menyerukan Reconquista baru, merujuk pada pembersihan etnis Muslim dan Yahudi Spanyol pada 1500-an," bunyi pernyataan CAIR, dikutip Sabtu (11/10/2025).
CAIR menilai hadiah bergengsi tersebut seharusnya diberikan kepada individu yang menunjukkan konsistensi moral dengan berani dan memperjuangkan keadilan bagi semua orang, bukan kepada politisi yang memperjuangkan demokrasi di negara orang, sementara di saat yang sama mendukung rasisme dan kefanatikan.
"Kami menyerukan kepada Machado untuk mencabut dukungannya terhadap Partai Likud dan fasisme anti-Muslim di Eropa," kata CAIR, seraya mendesak Komite Nobel untuk mempertimbangkan kembali keputusan yang diangap telah merusak reputasinya.
Disebutkan pula, seorang anti-Muslim yang fanatik dan pendukung fasisme Eropa tidak pantas disejajarkan dengan tokoh-tokoh penerima Nodel Perdamaian lainnya seperti Martin Luther King Jr.