MADRID, iNews.id - Sebuah kelompok misterius mengaku bertanggung jawab atas insiden di kantor Kedubes Korea Utara (Korut) di Spanyol pada Februari lalu.
Organisasi yang menamakan diri dengan Cheollima Civil Defense (CCD) itu juga mengaku menyerahkan dokumen yang mereka ambil dari kedubes tersebut ke Biro Penyelidikan Federal Amerika Serikat(FBI).
Pengakuan ini disampaikan setelah pengadilan Spanyol menyebut pria warga Meksiko, Adrian Hong Chang, sebagai pemimpin kelompok. Ini merupakan pernyataan pertama pengadilan Spanyol pascapenyelidikan.
Sekelompok pria menyerbu kantor kedubes Korut diserang dan menganiaya beberapa staf. Mereka membawa kabur beberapa dokumen dan komputer.
Hakim Jose de la Mata mengungkap, dua pelaku membawa seorang atase perdagangan kedubes ke ruang bawah tanah dan mendesaknya untuk membelot, namun ditolak.