KCNA menyebut Kim sangat puas dengan uji coba itu.
Ungkapan itu merupakan kemajuan dari uji coba sebelumnya pada September, ketika KCNA menyatakan bahwa beberapa aspek dari rudal tak dikenal itu masih harus diuji.
"Pemimpin Kim memastikan bahwa banyak senjata dan peralatan berkinerja kuat dikembangkan dan disempurnakan tahun ini untuk militer," lanjut KCNA.
Menurut analis senior di situs spesialis NK News, Rachel Minyoung Lee, ungkapan KCNA itu menyiratkan bahwa uji coba kemarin mungkin yang terakhir dalam sistem peluncur roket berganda super besar.
Namun, dia menambahkan, "Tidak ada kekurangan senjata yang dapat diuji Korea Utara tahun ini, atau bahkan pada 2020, jika mau."
Uji coba sistem rudal super-besar kemarin merupakan yang keempat sejak Agustus. Korut juga menembakkan senjata lain dalam beberapa bulan terakhir dalam upaya meningkatkan tekanan pada AS.
Negosiasi nuklir antara AS dan Korea Utara terhenti sejak KTT Hanoi antara Trump dan Kim bubar pada Februari. Korut sejak itu menuntut AS mengubah pendekatannya pada akhir tahun ini.
Trump mengisyaratkan prospek pertemuan keempat dengan Kim lewat cuitan awal bulan ini. Namun Korut menolak ada pertemuan lagi jika KTT itu tidak membawa hasil.