Pakar Energi: Uni Eropa Tak Akan Sanggup Ganti Pasokan Gas Rusia

Ahmad Islamy Jamil
Ilustrasi pasokan gas Rusia ke Uni Eropa lewat jalur pipa. (Foto: Reuters)

BRUSSELS, iNews.idUni Eropa tidak akan sanggup mengganti secara penuh pasokan gas alam dari Rusia jika Moskow menutup jalur pipa gas utamanya ke Jerman. Hal itu diungkapkan pakar industri energi, Damien Ernst, belum lama ini.

Dia mengatakan, Komisi Eropa selaku badan eksekutif Uni Eropa menginginkan negara-negara anggotanya agar bersiap-siap untuk membuat seknario penjatahan listrik pada musim dingin ini. 

“Eropa menakut-nakuti diri sendiri dengan mengatakan kita tidak dapat memastikan Rusia akan mengalirkan kembali pipa gas setelah pemeliharaan (fasilitas Nord Stream),” ujar Ernst kepada kantor berita Sputnik, seperti dikutip pada Rabu (20/7/2022). 

“Apakah Uni Eropa atau Jerman memiliki informasi yang tepat? Tidak ada yang tahu. Ini juga merupakan alasan untuk mempersiapkan (negara-negara) Eropa untuk membuat penjatahan (listrik),” ucap profesor di Departemen Teknik Elektro dan Ilmu Komputer Universitas Liege, Belgia, itu.

Seperti diketahui, Rusia menyetop aliran gas lewat pipa Nord Stream 1 ke Uni Eropa. Langkah itu menyusul pemeliharaan fasilitas yang dikerjakan oleh raksasa energi Rusia, Gazprom, bulan ini. 

Sebelum itu, Kanada menolak mengembalikan turbin Nord Stream 1 yang telah diperbaiki ke Gazaprom. Ottawa berdalih, tindakan itu sebagai bentuk sanksi terhadap Moskow atas agresi militer di Ukraina.

Namun, setelah dibujuk Jerman, Kanada akhirnya mau mengembalikan turbin itu. Ottawa telah mengirimkan mesin itu ke Jerman pada akhir pekan lalu, untuk kemudian diserahkan ke Gazprom.

Menurut jadwal, pemeliharaan fasilitas Nord Stream 1 oleh Gazprom semestinya berakhir pada Kamis (21/7/2022) besok. Akan tetapi, Uni Eropa mengaku sedang mempersiapkan skenario terburuk jika pemutusan pasokan gas lewat pipa itu terus berlanjut.

Editor : Ahmad Islamy Jamil
Artikel Terkait
Internasional
14 jam lalu

Rusia Uji Coba Rudal Jelajah Burevestnik Bertenaga Nuklir, Jangkau Target 14.000 Km

Internasional
3 hari lalu

Mantan Presiden Rusia Medvedev Sebut Amerika Ingin Bikin Panjang Perang Ukraina

Internasional
3 hari lalu

Putin Remehkan Sanksi AS, Trump: Kita Lihat 6 Bulan Lagi!

Internasional
4 hari lalu

Mantan Presiden Rusia: Amerika Ngajak Perang!

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal