"Kita harus menggunakan mekanisme perjanjian untuk menetapkan kehadiran militer AS secara reguler di Palau."
"Hak militer AS untuk membangin fasilitas pertahanan di Republik Palau kurang dimanfaatkan selama perjanjian berlangsung," lanjutnya.
Palau merupakan negara pulau di Samudera Pasifik berjarak 1.500 km timur Filipina. Karakteristik Palau didominasi lautan serta pulau-pulau kecil yang tersebar. Populasi negara tersebut diperkirakan mencapai 22.000 jiwa.
Permintaan Palau menjadi angin segar bagi rencana AS meredam hegemoni China di kawasan Asia-Pasifik. Sejak Juni lalu, AS mengerahkan kekuatan militernya di kawasan Laut China Selatan (LCS) dengan dalih menjaga stabilitas jalur laut internasional yang menjadi rebutan China serta beberapa negara Asia Tenggara.
AS menuding China berusaha mengusai Laut China Selatan sebagai langkah awal menempatkan pangkalan militernya di Asia sekaligus memantau kawasan Pasifik.