Lai telah berulang kali menawarkan dialog dengan China, namun ditolak. Dia mengatakan, hanya rakyat Taiwan yang bisa menentukan masa depan mereka, dan menolak klaim kedaulatan Beijing atas pulau itu.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengecam latihan militer China hari ini. Taipei menyatakan, pihaknya telah mengirimkan pasukan ke daerah sekitar pulau tersebut. Pertahanan udara dan pasukan rudal berbasis darat Taiwan juga bersiaga untuk melacak sasaran. Taipei pun yakin pihaknya dapat melindungi wilayah sendiri.
“Peluncuran latihan militer (China) pada kesempatan ini bukan hanya tidak memiliki kontribusi pada perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan, tetapi juga semakin memperlihatkan mentalitas militeristik (China),” ungkap Kemhan Taiwan dalam pernyataannya.
Kantor Kepresidenan Taiwan juga menyatakan penyesalannya atas tindakan China yang dinilai mengancam kebebasan demokrasi serta perdamaian dan stabilitas regional. Menurut kantor itu, Beijing telah melakukan provokasi militer sepihak.
Sementara stasiun televisi Pemerintah China, CCTV, menyebut pidato pelantikan Lai pada Senin lalu sangat berbahaya. Karenanya, tindakan balasan China adalah legal dan diperlukan untuk meredam separatis.
“Pidato Lai merupakan pengakuan atas keinginan Taiwan untuk merdeka dan merusak perdamaian dan stabilitas di selat tersebut. Masa depan Taiwan hanya dapat ditentukan oleh 1,4 miliar penduduk China, bukan hanya 23 juta penduduk Taiwan,” kata CCTV.