NEW DELHI, iNews.id - Pemerintah India menangguhkan dan memangkas masa berlaku visa untuk warga Pakistan. Seluruh warga Pakistan, tak terkecuali diplomat, harus angkat kaki dari India paling lambat Minggu (27/4/2025). Sementara bagi pemegang visa medis diberi tambahan waktu 2 hari atau paling lambat tanggal 29 April.
India dan Pakistan terikat dengan perjanjian bebas visa terbatas Asosiasi Kerja Sama Regional Asia Selatan (SAARC) yang berlaku sejak 1992. Ada 24 kelompok yang masuk dalam daftar ini, di antaranya pejabat tinggi, hakim pengadilan tinggi, anggota parlemen, birokrat senior, pengusaha, jurnalis, dan atlet.
Keputusan ekstrem tersebut diambil terkait penembakan brutal terhadap turis di Pahalgam, Kashmir, wilayah India, yang menewaskan 28 orang pada Selasa (22/4/2025). Sebagian besar korban adalah turis India. Jumlah korban tewas bertambah dua orang pada Kamis, yakni mereka yang sebelumnya mengalami luka parah.
"Sebagai kelanjutan dari keputusan yang dibuat oleh Komite Kabinet Keamanan (CCS) setelah serangan teror Pahalgam, Pemerintah India memutuskan untuk menangguhkan layanan visa bagi warga negara Pakistan dengan segera," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) India, Kamis (24/4/2025).
Kemlu India juga menyerukan kepada seluruh warganya yang berada di Pakistan untuk segera pulang.
"Seluruh warga negara Pakistan yang saat ini berada di India harus meninggalkan India sebelum visa berakhir, sebagaimana yang telah diamandemen. Warga India sangat disarankan untuk menghindari perjalanan ke Pakistan. Warga India yang saat ini berada di Pakistan juga disarankan untuk kembali ke India secepatnya," demikian isi pernyataan.
Sementara itu dalam pidatonya di hadapan publik, Perdana Menteri Narendra Modi menyampaikan duka cita dan memastikan tindakan tegas terhadap para pelaku.
"Hukuman akan sangat berat dan keras, yang tidak pernah terpikirkan oleh para teroris ini," katanya, seperti dikutip dari Times of India.