RIYADH, iNews.id – Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman (MBS), mendesak semua negara untuk menghentikan ekspor senjata ke Israel. Hal itu dia sampaikan saat menghadiri KTT Luar Biasa BRICS pada Selasa (21/11/2023).
Afrika Selatan menjadi tuan rumah pertemuan virtual BRICS, kelompok negara berkembang besar yang mencakup Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Pertemuan itu memang bertujuan khusus untuk menyusun tanggapan bersama mereka terhadap konflik Israel-Hamas.
Arab Saudi diundang untuk bergabung menjadi anggota BRICS awal tahun ini. Dalam KTT luar biasa kali ini, Riyadh menuntut dimulainya proses perdamaian yang serius dan komprehensif untuk mendirikan negara Palestina yang berdaulat di sepanjang perbatasan yang disepakati pada 1967.
“Posisi Kerajaan (Arab Saudi) adalah konstan dan tegas; tidak ada cara untuk mencapai keamanan dan stabilitas di Palestina kecuali melalui penerapan keputusan internasional terkait solusi dua negara,” kata MBS.
Pangeran yang juga perdana menteri Arab Saudi itu menegaskan kembali penolakan negaranya terhadap operasi militer Israel di Jalur Gaza. Riyadh, kata dia, menuntut penghentian segera operasi tersebut.
Dia mengatakan bahwa kejahatan brutal Israel yang terjadi di Gaza memerlukan upaya kolektif untuk mengakhirinya.
MBS juga menegaskan kembali penolakan Arab Saudi terhadap pemindahan paksa warga Palestina dari Jalur Gaza. Dia menyerukan upaya kolektif internasional untuk menghentikan memburuknya kondisi kemanusiaan di wilayah kantong Palestina tersebut.
“Arab Saudi melakukan upaya tak kenal lelah sejak awal perang pada 7 Oktober untuk melindungi warga sipil di Jalur Gaza,” ucapnya.