Davutoglu dan Babacan termasuk pendiri AKP yang mengantarkan Erdogan berkuasa. Namun, mereka kemudian memilih memisahkan diri dan membentuk partai sendiri, sebagai bentuk kritik terhadap kebijakan Erdogan.
Setelah lebih dari 11 tahun sebagai perdana menteri Turki, Erdogan terpilih sebagai presiden pada 2014. Pada saat itu, posisi presiden masih bersifat seremonial, karena hanya sebatas kepala negara.
Akan tetapi, pada 2017, para pemilih Turki menyetujui sistem presidensial eksekutif, yang sangat memperluas kekuasaan Erdogan. Pada pemilu yang digelar tahun berikutnya, Erdogan terpilih kembali sebagai presiden untuk kedua kalinya.
Pemilihan umum parlemen dan presiden berikutnya di Turki dijadwalkan pada Juni 2023.