Minimnya perlindungan para tahanan serta lambatnya respons dari otoritas penjara telah memicu kerusuhan di sejumlah penjara di Negara Bagian Washington dan Kansas. Sementara itu, penularan wabah Covid-19 di kalangan petugas penjara juga membuat rutan dan lapas lebih sulit untuk dikelola.
CoreCivic, sebuah perusahaan swasta yang mengoperasikan puluhan penjara di seluruh AS, telah melakukan tes Covid-19 terhadap 2.725 narapidana dan para staf di Fasilitas Tahanan Trousdale Turner di Negara Bagian Tennessee. Hasilnya, 1.299 narapidana dan 50 staf positif mengidap virus itu. Hampir semuanya tanpa gejala.
Brian Miller, seorang perwira di penjara Marion, pada minggu ini memperingatkan bahwa situasi yang dihadapi rutan dan lapas di AS kian memburuk. Miller—yang baru saja sembuh dari Covid-19—mengungkapkan, dengan begitu banyaknya rekan-rekannya yang sakit, mereka tidak memiliki cukup banyak staf untuk membersihkan fasilitas penjara dan mengurus para tahanan.
Penjara hanya menawarkan uang lembur 1,85 dolar AS per jam per orang kepada para staf. “Upah ini lebih rendah dari uang lembur yang dibayarkan Starbucks kepada karawan mereka. Padahal, kami menghadapi hal-hal yang di luar batas di penjara ini. Sekarang semua ini seperti neraka,” tuturnya.