"(Saya) berharap bahwa keputusan bersejarah ini menciptakan dinamika positif untuk rekonsiliasi di seluruh wilayah Balkan Barat," lanjutnya.
Beberapa ratus orang memprotes kesepakatan Yunani dan Makedonioa terkait penggantian nama negara tersebut. Protes berlangsung di depan Parlemen Makedonia selama tiga hari terakhir.
Partai oposisi Makedonia dan kubu nasionalis menyatakan, mengubah nama negara dan simbol nasional adalah harga yang terlalu mahal untuk membayar aksesi NATO.
Pihak oposisi, VMRO-DPMNE, mendesak pembubaran Parlemen dan minta digelarnya pemilu dini setelah keputusan bersejarah tersebut.
"Pemungutan suara atas amandemen konstitusi yang mengubah nama, identitas, sejarah, dan budaya dilakukan terhadap konstitusi. Itu ilegal, keras dan dilakukan dengan cara pidana," kata politisi oposisi, Hristijan Mickoski.