Juru bicara gubernur Nangarhar Attaullah Khogyani mengatakan, 29 orang yang tewas merupakan warga sipil, tahanan, sipir, dan pasukan keamanan Afghanistan.
Serangan terjadi pada Minggu (2/8/2020) dimulai dengan aksi bom bunuh diri seorang militan ISIS yang mengendarai mobil penuh dengan bahan peledak, menuju gerbang penjara. Setelah ledakan dahsyat, anggota ISIS lainnya melepaskan tembakan ke arah penjaga penjara lalu masuk.
Tak lama kemudian, ISIS Afghanistan yang berbasis di Nangarhar mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Sekitar 1.500 tahanan penjara melarikan diri selama pertempuran. Sebanyak 1.000 di antaranya ditangkap kembali oleh pasukan keamanan. Tidak diketahui ada berapa yang masih berkeliaran.
Serangan terjadi sehari setelah pasukan khusus Afghanistan membunuh komandan senior ISIS di dekat Jalalabad.