WASHINGTON DC, iNews.id – Amerika Serikat melihat pasukannya di Timur Tengah kini menghadapi peningkatan risiko serangan akibat meningkatnya konflik Palestina-Israel. Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, akhir pekan ini.
“Faktanya, apa yang kami lihat adalah prospek peningkatan serangan yang signifikan terhadap pasukan kami dan rakyat kami di seluruh kawasan (Timur Tengah),” klaim Austin dalam wawancara dengan stasiun televisi ABC News, Minggu (22/10/2023).
Dia pun lantas mengungkit beberapa peristiwa serangan pesawat tak berawak alias drone baru-baru ini terhadap pasukan AS di Irak dan Suriah. Menurut dia, AS akan berusaha sebisa mungkin melindungi tentaranya dari ancaman yang dapat membahayakan nyawa mereka di sana.
“Kami akan melakukan apa yang diperlukan untuk memastikan pasukan kami berada dalam posisi yang baik, dan mereka terlindungi, dan kami memiliki kemampuan untuk merespons,” ucap Austin.
Pada 7 Oktober, kelompok Hamas melancarkan serangan roket besar-besaran terhadap Israel dari Jalur Gaza. Mereka berhasil membunuh dan menangkap orang-orang Israel.
Sementara itu, militer zionis melancarkan serangan balasan dan memerintahkan blokade total terhadap Gaza, wilayah yang menjadi rumah bagi lebih dari 2 juta orang Palestina. Israel juga memutus pasokan air, makanan, dan bahan bakar ke Gaza.
Blokade itu kemudian dilonggarkan untuk memungkinkan truk-truk berisi bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza. Eskalasi konflik antara Palestina dan Israel dalam beberapa waktu belakangan ini telah menyebabkan ribuan orang tewas dan terluka di kedua belah pihak.