YEREVAN, iNews.id - Armenia menyebut pasukan Azerbaijan menyerang kota utama Nagorno-Karabakh, Stepanakert, Jumat (2/10/2020), di hari keenam pertempuran.
Serangan ke jantung pemerintahan Karabakh itu menyebabkan banyak orang luka serta merusak infrastruktur sipil. Sirine dari mobil ambulans memecahkan suasana, menandakan banyak korban yang harus dievakuasi.
Pemerintahan separatis di Stepanakert, seperti dikutip dari AFP, mengatakan, pasukan Azerbaijan menghancurkan jembatan yang menghubungkan Armenia dengan Karabakh.
Serangan ke jantung kota itu berlangsung saat Armenia siap memulai pembicaraan gencatan senjata.
Seruan internasional bagi kedua negara pecahan Uni Soviet itu untuk menghentikan pertempuran diabaikan, meningkatkan kekhawatiran meluasnya konflik menjadi perang multi-front yang menyedot kekuatan regional Turki dan Rusia.
Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan Turki sebagai pendukung Azerbaijan terkait pelibatan pejuang dari Suriah untuk berperang melawan Armenia.
Pertempuran terbaru yang meletus sejak Minggu, hingga saat ini telah merenggut hampir 200 nyawa, termasuk lebih dari 30 warga sipil. Armenia memperbarui data 54 prajuritnya tewas dalam bentrokan terbaru.