Menurut laporan media lokal, pembebasan besar-besaran tersebut dimulai pada Senin (13/10/2025) setelah Israel menerima sandera dari Hamas.
Langkah ini terjadi di tengah pelaksanaan rencana perdamaian Gaza yang diusulkan Presiden AS Donald Trump. Berdasarkan kesepakatan itu, Hamas akan membebaskan 48 sandera Israel, baik yang masih hidup maupun tewas, sementara Israel akan melepas sekitar 2.000 tahanan Palestina, termasuk 250 orang yang dijatuhi hukuman seumur hidup.
Namun, pembebasan yang seharusnya menjadi momen haru bagi keluarga di Tepi Barat justru diwarnai ketakutan akibat intimidasi militer.