LONDON, iNews.id - Tiga rumah sakit di Jalur Gaza bagian utara, termasuk Rumah Sakit Indonesia, menjadi target serangan dan pengepungan oleh tentara Israel sejak beberapa hari terakhir.
James Smith, Seorang dokter darurat yang baru saja keluar dari Gaza, mengatakan rumah sakit-rumah sakit di utara bahkan tidak bisa memberikan layanan tingkat dasar kepada pasien akibat serangan.
Menurut Smith, Rumah Sakit Kamal Adwan, Rumah Sakit Indonesia, dan Rumah Sakit Al Awda telah diserang oleh pasukan Israel dalam beberapa hari terakhir.
“Mereka secara sistematis kekurangan peralatan medis dasar dan bahan bakar,” kata Smith, kepada Al Jazeera dari London, Inggris, dikutip Minggu (20/10/2024).
Dia menambahkan, dua pasien Rumah Sakit Indonesia terbunuh akibat tak adanya listrik karena kurang bahan bakar. Listrik sangat dibutuhkan untuk mengoperasikan peralatan medis penting.
Sekalipun Rumah Sakit Indonesia tetap buka melayani pasien, hal itu demi memberikan pelayanan terbaik kepada warga.
“Fakta bahwa rumah sakit-rumah sakit tersebut tetap buka merupakan tekad staf mereka,” kata Smith.
Direktur RS Indonesia Marwan Al Sultan, dalam pernyataan yang dirilis di akun media sosial X Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), Sabtu (19/10/2024), mengatakan RS Indonesia menjadi target serangan pasukan Israel sejak Jumat malam.
"Mereka menyerang lantai 2 dan 3. Saat ini kami memiliki 40 pasien, setengah dari mereka adalah pasien yang terluka. Ada beberapa pasien yang mengalami luka serius mereka membutuhkan oksigen, membutuhkan perawatan kritis. Jadi listrik, lampu, mati sejak tengah malam," ujarnya.
Dia menambahkan staf medis tak bisa menyalakan generator karena banyak serangan dan sangat berbahaya, di samping ketiadaan bahan bakar.
"Kami memanggil Anda, untuk membuat staf medis dan rumah sakit aman. Bantulah saudara dan saudari kita. Semua lembaga kemanusiaan. Seruan mendesak hanya untuk membantu staf medis kami dan orang-orang yang terluka," katanya.