Adanya kesepakatan ini menguntungkan pasukan koalisi karena mereka bisa bersatu melawan Houthi, kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan dua fasilitas minyak Saudi, Aramco, pada bulan lalu.
Selain itu, Saudi juga bisa mengamankan jalur bantuan kemanusiaan bagi warga Yaman yang menderita sejak perang pecah.
Pasukan koalisi pimpinan Saudi terlibat perang Yaman sejak Maret 2015. Saat itu pemberontak Houthi berupaya merebut Aden, sehingga memaksa Presiden Abedrabbo Mansour Hadi melarikan diri ke pengasingan di Saudi.