Dua orang dekat mengatakan kepada portal berita Amerika Serikat Politico, mereka dibisiki oleh Paus mungkin tidak akan bisa bertahan kali ini.
Paus pernah mengatakan telah mempersiapkan makam, namun lokasinya tidak di dalam Vatikan, melainkan negara lain. Dia juga sudah menyiapkan peti mati. Ini berbeda dengan tradisi Vatikan bahwa seorang pemimpin Katolik dunia akan dimakamkan di tempat khusus, juga menggunakan peti khusus.
Sementara itu Pemerintah Vatikan pada Kamis (20/2/2025) melaporkan, kondisi Paus Fransiskus sedikit membaik berdasarkan beberapa parameter.
"Dia tidak demam dan parameter hemodinamiknya (aliran darah) terus stabil," bunyi pernyataan pemerintah.
Vatikan menyampaikan pesan serupa pada Rabu (19/2/2025) malam bahwa tes darah Paus juga menunjukkan sedikit peningkatan.
Kardinal Italia Matteo Maria Zuppi sebelumnya juga mengatakan ada tanda-tanda kondisi Paus membaik.
"Kami semua khawatir dengan Paus, tapi fakta bahwa Paus sarapan, membaca koran, menerima tamu, berarti kita berada di jalur yang tepat menuju kesembuhan penuh. Kita berharap itu akan segera terjadi," ujarnya.