Pria asal Argentina yang telah memimpin Gereja Katolik dunia sejak 2013 itu pertama kali dirawat di rumah sakit karena menderita bronkitis yang berkembang menjadi pneumonia ganda. Dokter menyebut kondisi itu disebabkan infeksi kompleks melibatkan beberapa mikroorganisme.
Selama 38 hari dirawat di rumah sakit, Paus mengalami empat kali gangguan yang diistilahkan Pemerintah Vatikan sebagai “krisis pernapasan”. Paus mengalami batuk parah disebabkan penyempitan saluran pernapasan, mirip dengan serangan asma.
Dua dari empat krisis tersebut berada di level kritis, menempatkan nyawa Paus Fransiskus dalam bahaya. Meski demikian semua kondisi bahaya bisa dilewatinya.