Dalam prosesi menuju altar, dinyanyikan Laudes Regiae, sebuah litani kuno yang memohon perantaraan para santo, martir, dan Paus kudus Gereja. Sementara itu, permadani besar bergambar mukjizat penangkapan ikan menghiasi pintu utama Basilika, menggambarkan percakapan Yesus dan Petrus, sebagai tema sentral dalam Liturgi Sabda.
Di dekat altar, hadir pula lukisan Bunda Maria Penasehat Baik dari tempat ziarah Genazzano, menambah suasana devosi dalam perayaan.
Setelah pemberkatan air suci, perayaan dilanjutkan dengan nyanyian Gloria dan doa pembukaan (Kolekta), yang menegaskan rencana Allah membangun Gereja-Nya di atas batu karang Petrus.
Liturgi Sabda menampilkan bacaan dari Kisah Para Rasul 4:8–12 dalam bahasa Spanyol, yang mengisahkan Petrus menyatakan Kristus sebagai batu penjuru. Kemudian, bacaan dari Mazmur 118 dalam bahasa Italia, yang menggambarkan batu yang ditolak menjadi batu utama.
Selanjutnya bacaan kedua dari 1 Petrus 5:1–5, 10–11 dalam bahasa Spanyol, yang menghubungkan peran Petrus dan Gereja Roma. Bacaan Injil dari Yohanes 21:15–19 dalam bahasa Latin dan Yunani yang mengisahkan Yesus tiga kali meminta Petrus menggembalakan domba-Nya.
Usai pembacaan Injil, tiga Kardinal dari tiga jenjang (diakon, imam, uskup) dan tiga benua maju ke hadapan Paus. Kardinal pertama mengenakan Pallium sementara Kardinal kedua memanjatkan doa mohon penyertaan Tuhan. Kardinal ketiga menyerahkan Cincin Nelayan sambil memohon kepada Kristus, Sang Gembala dan Uskup jiwa, agar menyertai Paus dalam pelayanannya.
Ritus ini diakhiri dengan doa kepada Roh Kudus, memohon agar Paus diberi kekuatan dan kelembutan dalam memimpin umat Kristiani dalam kesatuan. Paus kemudian memberkati umat dengan Kitab Injil, disambut dengan seruan Ad multos annos! (Semoga panjang umur!) dalam bahasa Yunani.