"Saya telah menjalankan keyakinan ini sepanjang hidup, tapi kedatangan Bapa Suci, kepala gereja, ke Papua Nugini dan menjadi saksi kunjungannya akan menjadi sangat penting bagi hidup saya sebagai seorang Katolik," katanya, dikutip dari Associated Press.
Papua Nugini merupakan negara dengan penduduk terbanyak di negara Pasifik Selatan setelah Australia. Negara yang memiliki sekitar 800 bahasa lokal itu sejak berabad-abad lalu mengalami perpecahan akibat konflik suku untuk memperebutkan tanah selama. Bahkan konflik lebih mematikan terjadi beberapa dekade terakhir.
Fransiskus merupakan Paus kedua yang mengunjungi Papua Nugini, setelah Santo Yohanes Paulus II pada 1984. Saat itu Paus Yohanes Paulus memberi penghormatan kepada para misionaris Katolik yang berusaha menyebarkan Katolik selama seabad ke Papua Nugini.
Setelah Papua Nugini, Paus Fransiskus melanjutkan perjalanannya ke Timor Leste dan Singapura sebelum kembali ke Vatikan pada 13 September.