Selain itu Sekjen PBB Antonio Guterres serta para pemimpin global seperti Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, turut menyampaikan pandangan.
Namun acara virtual itu tidak dihadiri para pemimpin dari China, pusat epidemi virus, dan Amerika Serikat, negara yang saat ini paling terpukul akibat pandemi, dengan mencatat kasus kematian menembus 50.000 orang dan hampir 900.000 terinfeksi.
Guterres mengatakan, dunia sedang menghadapi musuh yang tidak biasa sehingga membutuhkan kerja sama dan persatuan.
"Kita menghadapi musuh masyarakat global tidak biasa. Dunia bisa bebas dari Covid-19 membutuhkan upaya kesehatan masyarakat paling masif dalam sejarah,” ujarnya.