Sebuah laporan oleh Human Rights Watch menuduh koalisi pimpinan Saudi gagal melakukan penyelidikan terpercaya terhadap insiden semacam itu. Serangan ini juga dikutuk oleh Unicef, Save the Children, dan organisasi internasional lainnya.
Koalisi pimpinan Arab Saudi, yang menyokong pemerintah Yaman dalam perang dengan kelompok pemberontak Houthi, belum mengomentari serangan mematikan terakhir ini.
Namun demikian, Arab Saudi dalam menanggapi pemberitaan soal serangan bus mematikan di Saada pada awal Agustus, mengatakan tindakan mereka "sah".
Arab Saudi bersikeras mereka tidak pernah sengaja menargetkan warga sipil, namun kelompok hak asasi manusia (HAM) menuduh negara itu melakukan serangan bom di pasar, sekolah, rumah sakit, dan wilayah pemukiman.
Pada Juni lalu, pasukan yang didukung Arab Saudi melancarkan operasi militer untuk merebut kembali Hudaydah, di tengah peringatan dari berbagai lembaga kemanusiaan internasional soal dampak serangan itu bagi kemanusiaan.
Pelabuhan tersebut merupakan titik masuk utama bagi bantuan kemanusiaan di wilayah Yaman yang dikuasai pemberontak.
Palang Merah Internasional melaporkan, setidaknya 29 anak tewas dan 30 lainnya luka dalam serangan udara di Yaman yang dilancarkan koalisi militer pimpinan Arab Saudi.