Laporan itu disusun oleh Virginia Gamba, perwakilan khusus Guterres untuk anak-anak dan konflik bersenjata. Daftar yang dilampirkan dalam laporan tersebut bertujuan untuk mempermalukan pihak-pihak yang berkonflik dengan harapan mendorong mereka untuk menerapkan langkah-langkah untuk melindungi anak-anak.
Sementara Erdan berkomentar, keputusan yang memasukkan negaranya dalam daftar global sebagai memalukan Israel, kata dia, dimasukkan dalam daftar pihak yang tidak melakukan langkah-langkah yang memadai untuk melindungi anak-anak.
“Saya sangat terkejut dan muak dengan keputusan Sekretaris Jenderal yang memalukan ini,” kata Erdan.
Dia lalu mengklaim bahwa tentara Israel merupakan pasukan paling bermoral di dunia. Ironis, pernyataan itu disampaikan setelah Israel membantai lebih dari 36.600 orang di Gaza hingga kini, di mana hampir setengahnya adalah anak-anak.
Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, mengatakan keputusan itu akan berdampak pada hubungan negaranya dengan PBB.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut PBB sebagai pendukung Hamas dengan mengeluarkan keputusan itu. Menurut dia, PBB telah memasukkan dirinya sendiri dalam daftar hitam sejarah karena bergabung dengan mereka yang mendukung Hamas.