Trump serta para pejabat lainnya, termasuk Menteri Pertahanan Pete Hegseth, bersikeras serangan AS benar-benar meluluhlantakkan tiga fasilitas pengayaan nuklir Iran, termasuk Fordow yang lokasinya lebih jauh di kedalaman tanah.
Sejauh ini Iran belum memberikan pernyataan resmi mengenai kondisi fasilitas nuklirnya atau bahkan tidak akan mengungkapnya ke publik. Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi hanya mengatakan fasilitas nuklirnya mengalami kerusakan parah tanpa menjelaskan secara rinci bagaimana kondisi uranium serta peralatan sentrifius yang memperkaya uranium tersebut.
Spekulasi lain yang beredar adalah Iran lebih dulu memindahkan uraniumnya ke sebelum serangan terjadi, sehingga dampak kerusakan jangka panjang bisa diminimalkan.
Komunitas intelijen AS dalam laporan awal serta bos Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi bahkan menyebut Iran bisa melanjutkan program nuklirnya dalam beberapa bulan.