Pembelaan Trump soal Tuduhan Berpihak ke Rusia Usai Bertemu Putin

Nathania Riris Michico
Presiden AS Donald Trump memberikan pernyataan usai pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. (Foto: Reuters)

WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mencoba menenangkan reaksi publik atas kegagalannya meminta Presiden Rusia Vladimir Putin bertanggung jawab terkait tuduhan campur tangan
dalam pilpres AS 2016. Trump mengaku salah bicara dalam konferensi pers bersama di Helsinki. Finlandia.

Pada Senin (16/7/2018), Trump mengejutkan dunia karena tak mengkritik Putin atas campur tangan Rusia dalam pilpres AS. Tindakan Trump itu memicu seruan dari beberapa anggota parlemen AS untuk memberi sanksi lebih berat untuk menghukum Rusia.

"Saya mengatakan 'mungkin' bukan 'tidak mungkin'. Kalimat itu seharusnya, ‘Saya tidak melihat alasan mengapa itu bukan Rusia',"  kata Trump, kepada wartawan di Gedung Putih, lebih dari 24 jam setelah pertemuannya dengan Putin, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (18/7/2018).

Jajak pendapat Reuters yang dilakukan usai konferensi pers Trump dengan Putin menunjukkan, 55 persen pemilih AS yang terdaftar tidak menyetujui Trump menangani hubungan dengan Rusia, sementara 37 persen setuju.

Trump memiliki kesempatan untuk secara terbuka menegur Putin selama konferensi pers di Helsinki. Namun dia justru memuji Putin yang menolak tuduhan badan intelijen AS bahwa Kremlin ikut campur dalam pilpres.

Berdiri di samping Putin di Helsinki, Trump mengatakan kepada wartawan dia ragu Rusia melakukan hal itu.

"Saya tidak melihat alasan mengapa hal itu terjadi," ujar Trump, saat itu.

Atas ungkapannya itu, Partai Republik dan Demokrat menuduh Trump berpihak pada musuh daripada negaranya sendiri. Trump juga menyimpang dengan mengatakan siapa saja bisa menjadi pelaku di balik ricuhnya pilpres AS.

“Bisa juga orang lain. Ada banyak orang di luar sana,” katanya.

Demokrat menolak pernyataan Trump sebagai penyebab kerisuhan politik. Pemimpin Demokrat di Senat Chuck Schumer mengatakan pernyataan Trump di Helsinki merupakan tanda kelemahan lainnya, terutama pernyataan, Bisa juga orang lain' yang bertanggung jawab atas campur tangan di pilpres.

"Dia membuat pernyataan yang mengerikan, mencoba mundur, tetapi bahkan tidak bisa memaksa dirinya untuk mundur. Ini menunjukkan kelemahan Presiden Trump bahwa dia takut untuk menghadapi Putin secara langsung," kata Schumer.

Badai politik atas kinerja Trump di Helsinki melanda pemerintah dan menyebar ke sesama Republik.

Pemimpin Republik di Senat Mitch McConnell mengatakan, Rusia bukan teman AS dan memperingatkan agar tidak kembali ikut campur dalam pemilihan kongres pada November.

"Ada banyak dari kami yang sepenuhnya memahami apa yang terjadi pada 2016 dan itu benar-benar lebih baik tidak terjadi lagi pada 2018," kata McConnell.

Editor : Nathania Riris Michico
Artikel Terkait
Internasional
2 jam lalu

Rusia Sindir AS: Rudal Burevestnik dan Poseidon Bukan Uji Coba Nuklir, Pemahaman Dangkal!

Internasional
3 jam lalu

Trump Bakal Berikan Bansos Rp33 Juta ke Setiap Warga AS, Bisa untuk Meringankan Pajak

Internasional
4 jam lalu

Senat Sepakati Anggaran, Shut Down Pemerintah AS Berakhir!

Internasional
6 jam lalu

Rusia: Pernyataan Trump soal Uji Coba Nuklir AS Sangat Jelas, Tak Ambigu

Internasional
8 jam lalu

Trump Sebut Amerika Negara Nuklir Nomor 1, Rusia Nomor 2 dan China Ke-3

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal