AFP melaporkan, Kamis (22/10/2020), investigasi otoritas keamanan Prancis menemukan bukti baru mengenai Anzorov. Sebelum melakukan aksinya, pemuda asal Checnya itu sempat berkomunikasi dengan seseorang di Idlib, Suriah.
Hasil ini terungkap setelah melacak alamat IP komunikasi terakhir Anzorov dengan seseorang yang berlokasi di Suriah.
Polisi masih belum bisa mengetahui lebih lanjut siapa yang dihubungi Anzorov. Namun, dugaan kuat mengarah pada milisi jihadis Suriah yang anti-kebebasan di Prancis.