Kasus tersebut akhirnya ditutup tanpa tuntutan hukum, namun meninggalkan keraguan di kalangan publik Korsel.
Meski demikian, pejabat Korsel menegaskan bahwa sistem keamanan teknologi KF-21 sudah diperkuat, termasuk pengawasan ketat terhadap akses informasi.
Menurut pejabat DAPA, teknologi KF-21 dikembangkan dengan standar keamanan tinggi dan sebagian besar sistem inti dibuat di dalam negeri.
Sementara itu, Kemlu Korsel menolak mengonfirmasi apakah Indonesia berkonsultasi terlebih dulu dengan Seoul sebelum memperbarui hubungan dengan Pyongyang. Namun pihaknya menyatakan tetap berkoordinasi secara erat dengan negara-negara mitra dalam isu-isu yang berkaitan dengan dialog Korut.
“Kami berkomunikasi secara dekat dengan mitra kami mengenai kebijakan terhadap Korea Utara,” ujar pejabat Kemlu Korsel itu.