"Hari ini, saya mengumumkan niat saya, setelah pembentukan pemerintah baru, untuk menerapkan kedaulatan Israel di Lembah Yordan dan utara Laut Mati," ucap Netanyahu dalam pidatonya, yang disiarkan langsung di saluran TV Israel pada Selasa kemarin.
"Anekasi itu akan dilakukan segera setelah pemilu, jika saya menerima mandat yang jelas untuk melakukannya dari warga Israel," kata dia, seperti dilaporkan Reuters.
Janji itu dilontarkan Netanyahu setelah partainya kalah dalam pemilihan parlemen pada April lalu. Dia bahkan berjanji akan mencaplok seluruh pemukiman yang didirikan Israel di Tepi Barat.
Namun, dia menganggap langkah besar itu akan memakan waktu lebih lama dan membutuhkan koordinasi maksimal dengan Amerika Serikat, sekutu dekat Israel.
"Karena menghormati Presiden Trump dan kami sangat percaya dengan persahabatan kedua negara, saya akan menunggu (pencaplokan) sampai proposal politik perdamaian Timur Tengah gagasa Presiden Trump diumumkan," ucap Netanyahu.
Negara-negara Arab dan PBB mengecam rencana Netanyahu itu. Senada dengan Indonesia, negara-negara Arab menganggap rencana pencaplokan Tepi Barat akan semakin mempersulit progres perdamaian Israel-Palestina.
Sekitar 65.000 warga Palestina dan 11.000 warga Israel tinggal di Lembah Jordan dan utara Laut Mati.