DAMASKUS, iNews.id - Pemerintah Suriah mengancam untuk menembak jatuh pesawat tempur Turki yang terbang di wilayahnya. Hal ini merujuk pada pernyataan Turki yang berulang kali menyatakan akan menyerang warga Suriah-Kurdi dari Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG), yang menetap di wilayah Afrin, Suriah utara.
Dilansir Aljazeera, langkah itu dilakukan setelah Amerika Serikat (AS) mengumumkan akan melatih pasukan Kurdi yang didominasi YPG untuk menjadi bagian dari 30.000 pasukan perbatasan. Pernyataan ini diungkap oleh Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson, Kamis 17 Januari.
Pemerintah Suriah memperingatkan Turki bahwa pihaknya akan menembak jatuh semua jet tempur dan pengebom Turki.
"Kami memperingatkan bahwa Angkatan Udara Suriah siap menghancurkan target-target udara Turki di langit Suriah," kata Wakil Menteri Luar Negeri Faisal Al Mekdad, dikutip dari kantor berita resmi SANA.
"Kami memperingatkan para pemimpin Turki jika mereka mulai berperang di wilayah Afrin, ini dianggap sebagai sebuah agresi terhadap kedaulatan Suriah," ujar Faisal.
Dia menambahkan, serangan militer ke Afrin akan menjadi hal buruk bagi Turki.
YPG merupakan kekuatan militer Suriah yang didukung AS. Pihak AS diketahui melatih, mempersenjatai, dan memasok logistik milisi untuk memerangi ISIS.
Saat ini milisi Kurdi menguasai hampir 25 persen wilayah Suriah.
Terkait agresi militer di Afrin, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan negaranya harus menangani tentara peneror Suriah. Erdogan mengatakan, Turki segera memulai operasi terhadap kota-kota di Suriah yang dikuasai milisi Kurdi. Dia menyebut kota-kota tersebut merupakan sarang teroris.
"Besok, lusa, atau dalam waktu singkat, kami akan memusnahkan sarang-sarang teror satu per satu di Suriah, yang dimulai dari Afrin dan Manbij di Suriah utara," ujar Erdogan, dalam pidatonya yang disiarkan televisi nasional.