Hingga saat ini, lebih dari 1.000 rumah makan di Hanoi masih menjual daging anjing dan kucing.
Pemerintah kota juga menyoroti fakta banyak kucing dan anjing dibunuh dengan kejam. Diperkirakan ada 490.000 ekor anjing dan kucing di Hanoi, kebayakan merupakan hewan peliharaan.
Semakin banyak warga Vietnam yang tidak setuju, namun kuliner daging anjing masih tetap populer.
"Hal ini disebabkan kebiasaan yang sudah sangat mengakar," kata Linh Nguyen, wartawan BBC Vietnam.
Di media sosial, banyak orang menyambut baik keputusan itu. Namun ada pula yang berpendapat kebiasaan makan anjing dan kucing merupakan tradisi yang tak dapat dengan mudah ditinggalkan orang Vietnam.
Salah satu pengguna Facebook, Dang Ngoc Quang, berpendapat hidangan itu tak usah dilarang sepenuhnya, karena akan tergolong perampasan kebebasan.
Dia menyarankan untuk menerapkan pajak besar pada daging anjing atau mengatur agar hanya dijual di daerah tertentu.