Alasan inilah yang membuat Netanyahu melakukan upaya apa pun demi mendapat dukungan dari semua kelompok Yahudi, apalagi kelompok sayap kanan. Bahkan dia menjanjikan akan mencaplok daerah pendudukan Lembah Jordan di Tepi Barat bagi pemukim Yahudi jika memenangkan pemilu.
Dua hari sebelum kampanye atau pada Minggu, kabinet Israel menyetujui rencana Netanyahu mencaplok Lembah Jordan, langkah yang jelas-jelas melanggar hukum internasional.
Tak hanya itu Netanyahu juga berjanji mencaplok wilayah pendudukan di Tepi Barat lebih luas lagi yang seharusnya menjadi hak Palestina untuk dijadikan permukiman Yahudi. Rencana ini jelas akan mengakhiri harapan perdamaian Israel dan Palestina melalui solusi dua negara.
Tak hanya di dalam negeri, Netanyahu juga berupaya meraih dukungan internasional untuk jabatannya dengan berkunjung ke beberapa negara, termasuk Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Netanyahu juga sering berbicara secara terbuka mengenai perang udara Israel di Suriah melawan musuh bebuyutan Iran serta kelompok Hizbullah di Lebanon. Ironisnya, jika terkait Palestina, dia cenderung menghindari pembicaraan soal itu, selain operasi keamanan.