ISTANBUL, iNews.id - Presiden Turki Tayyip Erdogan menuduh oposisi bekerja sama dengan Presiden AS Joe Biden untuk menggulingkannya. Tuduhan itu dilayangkan Erdogan tepat pada hari terakhir kampanye pemilihan umun di Turki, Sabtu (13/5/2023).
Kampanye Erdogan selama sebulan terakhir berfokus pada pencapaian pemerintahnya dalam industri pertahanan dan proyek infrastruktur. Dia juga menyebut oposisi akan menghancurkan pencapaian tersebut.
Salah satu poin pembicaraannya adalah bahwa pihak oposisi menerima perintah dari Barat. Oposisi juga dikatakan akan tunduk pada keinginan negara-negara Barat jika terpilih.
Pada rapat umum di Distrik Umraniye Istanbul, Erdogan mengingat kembali komentar yang dibuat oleh Presiden AS Joe Biden dan diterbitkan oleh New York Times pada Januari 2020, ketika dia berkampanye untuk Gedung Putih. Saat itu, Biden mengatakan Washington harus mendorong lawan Erdogan untuk mengalahkannya secara elektoral, menekankan dia tidak boleh digulingkan dalam kudeta.
Komentar yang muncul kembali akhir tahun 2020 dalam sebuah video yang menjadikan Biden topik paling populer di Twitter Turki, dikutuk oleh Ankara. Turki menyebutnya sebagai intervensi.
"Biden memberi perintah untuk menggulingkan Erdogan, saya tahu ini. Semua orang saya tahu ini. Kalau begitu, pemungutan suara besok akan memberikan tanggapan kepada Biden juga," kata Erdogan.
Erdogan juga mengkritik saingannya, Kemal Kilicdaroglu atas komentarnya tentang Rusia yang menyebut Moskow sebagai mitra penting bagi Turki.
"Rusia telah menjadi salah satu sekutu terpenting kami terkait produk pertanian," katanya.