TEPI BARAT, iNews.id – Seorang pemimpin Hamas di Tepi Barat, Mustafa Muhammad Abu Ara, meninggal dalam tahanan Israel. Kabar kematian laki-laki itu muncul setelah kondisi kesehatannya terus memburuk.
Komisi Urusan Tahanan Palestina mengungkapkan Abu Ara (63) meninggal setelah dipindahkan ke rumah sakit dari Penjara Ramon di Israel Selatan. Sebelum penangkapannya, pemimpin Hamas itu sudah mengidap masalah kesehatan yang serius dan membutuhkan penanganan medis yang intensif.
"Namun, sejak penangkapannya, Syekh Abu Ara, seperti semua tahanan, telah menghadapi kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya ... sejak dimulainya perang pemusnahan (invasi Israel di Jalur Gaza)," kata komisi itu dalam sebuah pernyataan, Jumat (26/7/2024) pagi waktu setempat.
Abu Ara ditangkap pada Oktober tahun lalu. Dia menjadi sasaran penyiksaan dan tidak diberi perawatan medis, menurut badan Palestina tersebut. Sampai berita ini dipublikasikan, tidak ada komentar langsung dari Israel soal laporan itu.
Sedikitnya 18 warga Palestina tewas dalam tahanan Israel sejak dimulainya perang di Gaza pada 7 Oktober 2023, menurut Asosiasi Tahanan Palestina bulan lalu.
Operasi Banjir al-Aqsa yang dipimpin Hamas, hampir 10 bulan lalu, menewaskan 1.200 orang Israel. Para pejuang Palestina juga menawan lebih dari 250 orang dari kalangan penduduk zionis lainnya. menurut penghitungan Israel. Sampai kini, sekitar 120 sandera masih ditawan, meskipun Israel yakin sepertiga dari mereka telah tewas.
Sementara otoritas kesehatan di Gaza mengatakan, lebih dari 39.000 warga Palestina telah tewas di wilayah itu. Sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza mengungsi akibat pertempuran yang menghancurkan sebagian besar wilayah kantong itu dan menimbulkan bencana kemanusiaan.