HONG KONG, iNews.id - Pemimpin Hong Kong Carrie Lam tak akan menoleransi lagi kerusuhan akibat demonstrasi. Otoritas akan menindak tegas demonstran yang melanggar.
Lam mengatakan itu dalam konferensi pers, Selasa (9/6/2020), bertepatan dengan 1 tahun peringatan demonstrasi pro-demokrasi.
Demonstrasi tersebut membawa Hong Kong ke titik terendah sejak wilayah itu diserahkan dari Inggris ke China pada 1997.
Mulanya unjuk rasa itu digelar menuntut pencabutan UU ekstradisi yang memungkinkan para penjahat Hong Kong menjalani proses hukum di China. Namun tuntutan melebar menjadi desakan penerapan praktik demokrasi lebih luas, termasuk dalam pemilihan pemimpin Hong Kong.
Selama ini China masih punya andil besar dalam menentukan pemimpin Hong Kong. Tak heran jika Lam disebut-sebut sebagai boneka Beijing.