Pemimpin Negara G-7 Dukung Otonomi Hong Kong, Desak Kurangi Aksi Kekerasan

Nathania Riris Michico
Seorang pemrotes anti-ekstradisi memegang bendera ketika menghadiri demonstrasi di Lapangan Olahraga Kwai Chung di Hong Kong, 25 Agustus 2019. (FOTO: Reuters)

Hong Kong diguncang aksi protes selama lebih dari dua bulan. Awalnya dipicu oleh upaya pemerintah yang didukung Beijing untuk mengesahkan RUU ekstradisi yang memungkinkan kriminal diekstradisi ke China daratan.

Hal itu dianggap sebagai kebobrokan besar dalam otonomi Hong Kong.

Sejak itu, demonstran menggelar aksi lebih besar, menyerukan demokrasi penuh dan akuntabilitas polisi. Aksi ini tak jarang memicu bentrokan dengan pasukan keamanan.

Para pejabat di seluruh dunia mendesak otoritas Hong Kong untuk menahan diri agar tidak terjadi kekerasan serius atau kematian.

Editor : Nathania Riris Michico
Artikel Terkait
Internasional
22 hari lalu

Kronologi Pesawat Boeing 747 Tergelincir ke Laut di Bandara Hong Kong Tewaskan 2 Orang

Internasional
22 hari lalu

Penampakan Pesawat Boeing 747 Masuk Laut di Bandara Hong Kong, Badan Terpotong

Internasional
22 hari lalu

Pesawat Tergelincir di Bandara Hong Kong hingga Masuk Laut, 2 Orang Tewas

Internasional
22 hari lalu

Mengerikan! Pesawat Emirates Tabrakan dan Jatuh ke Laut, 1 Orang Tewas

Internasional
2 bulan lalu

Topan Ragasa Hantam Hong Kong: Bandara Dibuka Lagi, 100 Orang Lebih Luka

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal